Senin, 16 September 2019

SPESIES KADAL TERANCAM PUNAH INI DIBERI PULAU TROPIS BARU UNTUK BERKEMBANG BIAK

foto: animalspot.net

Sudah hampir satu dekade sejak penampakan kadal ekor biru liar yang dikonfirmasi terakhir kali di Pulau Christmas Australia, tempat spesies ini sekarang dianggap punah di alam liar. Namun, para ilmuwan berhasil mengumpulkan beberapa lusin kadal berwarna-warni sebelum menghilang, dan berkat program penangkaran yang berhasil, sekitar 1.500 kadal ekor biru kini hidup di penangkaran.
Langkah selanjutnya adalah mulai melepaskan kadal hasil penangkaran kembali ke alam liar, berharap mereka akan membentuk populasi mandiri baru. Tetapi alih-alih melakukan itu di Pulau Christmas, di mana mereka mungkin menghadapi ancaman yang sama yang memusnahkan para pendahulu mereka, para petugas margasatwa mencoba pendekatan yang berbeda terlebih dahulu: memberi kadal pulau pribadi mereka.

Sabtu, 14 September 2019

INILAH KATAK TERBESAR DI DUNIA, BISA BANGUN KOLAM

foto: grid.id

Bukti baru menunjukkan, katak Goliath merupakan spesies katak terbesar di dunia yang memiliki perilaku unik. Mereka bisa membangun kolam atau ruang khusus untuk menampung kecebong agar bisa tumbuh dengan baik. Studi yang terbit di jurnal Natural History ini adalah yang pertama membuktikan perilaku unik tersebut.
Katak Goliath berasal dari Afrika dan merupakan katak terbesar di dunia. Bobot tubuhnya bisa mencapai 3,3 kilogram dengan panjang 34 sentimeter, jauh lebih besar dari ukuran telapak tangan manusia dan tidak termasuk kaki. Penulis utama studi, Mark-Oliver Rödel dan Marvin Schäfer dari Museum Sejarah Alam Berlin mengatakan, ukuran katak Goliath yang spektakuler berhubungan dengan perilaku khas mereka dalam membangun kolam.
 Para ahli mengamati perilaku ini dengan bantuan perangkap kamera timelapse. Alat ini mampu menangkap momen di saat katak raksasa itu membangun kolam khusus. Dalam satu adegan, ahli melihat katak Goliath bisa memindahkan batu seberat dua kilogram.

IUCN: LEMUR JADI PRIMATA PALING TERANCAM PUNAH DI DUNIA


Kelompok konservasi terkemuka dunia, International Union for the Conservation of Nature ( IUCN) baru saja mengumumkan 95 persen populasi lemur di seluruh dunia berada di ambang kepunahan. Lemur merupakan primata arboreal (primata yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di pepohonan, red) dengan moncong runcing dan ekor panjang yang hanya ditemukan di Madagaskar. Sayang, habitat utama lemur semakin rusak dan hilang karena penebangan dan penambangan ilegal, ditambah lagi maraknya perburuan liar. Ketiga hal tersebut bertanggung jawab akan kasus ini.
"Tidak diragukan lagi, ini menjadi ancaman besar bagi mamalia dan kelompok hewan vertebrata lainnya," ujar Russ Mittermeier dari komisi kelangsungan hidup spesies IUCN dalam sebuah pernyataan dilansir AFP, Kamis (2/8/2018).
Dari total 111 spesies lemur dan subspesies, ada 105 spesies yang terancam punah. Data ini merupakan yang terbaru dari IUCN sejak 2012.
"Yang paling memprihatinkan adalah meningkatnya perburuan lemur, termasuk perburuan komersial berskala besar," imbuh Cristoph Schwitzer, direktur konservasi di Bristol Zoological Society dalam sebuah pernyataan.
Cristoph menggambarkan perburuan saat ini lebih liar dan tidak seperti yang pernah terlihat di Madagaskar sebelumnya. "Salah satu yang diklasifikasikan sebagai sangat terancam punah adalah lemur sportif utara (Lepilemur septentrionalis) yang diperkirakan hanya tinggal 50 ekor," imbuh IUCN.