Anda ingin mendaki gunung? Untuk awalnya
yang harus dipersiapkan adalah manajemen perjalanan dan sebuah kata ijin dari
orang tua. Manajemen perjalanan penting diketahui karena bisa mempengaruhi
barang bawaan, persediaan logistik dan lain sebagainya. Persiapan yang matang
akan lebih membuat pendakian Anda terasa menyenangkan daripada pendakian yang
tergesa – gesa.
Ada sebuah prinsip yang biasa dan banyak
digunakan orang sebelum melakukan pendakian gunung, yakni 5 W dan 1 H (What,
Why, Where, When, Who dan How). Dan untuk mudahnya kita analogikan kita akan
mendaki Gunung Rinjani.
What (Apa)
Gunung apa yang akan kita daki? setelah itu
akan terjawab, kita akan mendaki Gunung Rinjani. Dari jawaban yang sudah kita
punya kita bisa menyiapkan data dari Gunung Rinjani.
Why (Kenapa)
Kenapa kita pergi ke Gunung Rinjani?
W
ini adalah apa yang menjadi alasan Anda untuk mendaki. Sebagai contoh “kita
mendaki Rinjani karena kita belum pernah“. Jika alasan Anda seperti itu, Anda
harus mengumpulkan data, jurnal – jurnal pendakian yang pernah dilakukan orang
sebagai referensi, atau bertanya pada teman Anda yang pernah mendaki gunung
tersebut.
Where (Dimana)
Dimana Gunung Rinjani itu berada?
Pertanyaan dimana bisa digunakan untuk mempersiapkan bugdet yang dibutuhkan,
lama perjalanan menuju tempat mulai pendakian (pos pendakian), serta adat
istiadat setempat (seperti bahasa lokal). Baiklah kita langsung ke contoh.
Anda menjawab “Gunung Rinjani itu di
Lombok, kesana naik bis, dan di daerah Nusa Tenggara Barat” Jadi dari jawaban
Anda bisa mempersiapkan berapa kira – kira untuk ongkos (biasanya lebih
mendalam dibahas di bagian How) dan Anda setidaknya tahu bahasa daerah disana.
Sangat penting untuk kita mengetahui bahasa setempat dan adat istiadat setempat
sebelum kita mendaki.
When (Kapan)
Kapan kita pergi kesana? Kapan kita pulang?
Kapan kita mendaki, musim hujan atau musim kemarau?
Pertanyaan ini seputar waktu. Menyambung
contoh yang diatas, Kita pergi tanggal 1 Agustus 2012 dan pulang tanggal 8
Agustus 2012. Kita pergi musim kemarau.
Dari jawaban itu, setidaknya keluarga kita
bisa tahu kapan seharusnya kita sudah turun gunung dan jika Anda terlambat
turun karena ada keadaan yang tidak diinginkan keluarga dan teman – teman Anda
yang lainnya bisa langsung menyiapkan tindakan apa saja yang diperlukan. Jika
Anda mendaki gunung saat kemarau bukan berarti Anda tidak perlu bawa ponco atau
rain coat, pertanyaan musim kemarau atau musim hujan bisa dijadikan sebagai
persiapan baju, kaus kaki yang akan Anda bawa.
Who (Siapa)
Siapa saja yang ikut pendakian? Siapa
Leader Pendakian? Siapa penerima kabar?
”
Yang ikut si A, Si B, Si C yang pernah ikut kegiatan pecinta alam. Leader si A.
penerima kabar si D.”
Rata
– rata orang yang pernah ikut kegiatan pecinta alam lebih mengerti dalam hal
materi, cara bersikap saat di alam.
Jika Anda membawa orang yang sama sekali
tidak tahu dan tidak pernah ikut kegiatan pecinta alam baiknya Anda yang tahu
memberi sedikit masukan untuk si orang yang tidak tahu menahu. Anda menanggap
si A adalah leader, oleh karena itu setiap keputusan si A harus di ikuti,
sangat berbahaya jika dalam pendakian ada perpecahan dalam kelompok.
Untuk si A yang leader harus
mempertimbangkan segala aspek saat mengambil keputusan, terutama aspek
keselamatan. Penerima kabar? apa itu penerima kabar? penerima kabar adalah
orang yang Anda percaya yang mengetahui segala rencana Anda. Usahakan setiap teman
teman mencapai cek point tertentu Anda mengirim kabar padanya, terutama saat
pendakian akan mulai atau hp Anda akan dimatikan dan beritahu di kapan Handphone
Anda akan aktif kembali.
Contoh, Anda mengirim sms saat Handphone
teman-teman akan di-nonaktifkan. “Kita sudah di pos pendakian, mulai sekarang
hp dimatikan, kita turun tanggal 8 Agustus 2012 kira kira pukul 14.00 WIB.
setelah turun kita akan sms lagi“. Dengan begitu akan ada orang yang tahu
ketika terjadi apa apa selama pendakian yang menyebabkan Anda terlambat turun.
Perlu di ingat penerima kabar jangan terburu-buru menyebarkan kabar terjadi
kecelakaan pada teman yang mendaki gunung minimal tunggu sampai 12 sampai 24
jam dari jam yang ditentukan oleh teman yang mendaki gunung.
How (Bagaimana,
Berapa)
Bagaimana cara kita sampai di sana?
Bagaimana keadaan gunungnya, ada sumber air atau tidak? Berapa hari kita akan
pergi? Berapa orang yang ikut?
Bisa dibilang pada bagian How ini merupakan
teknis secara keseluruhan saat pendakian. Kita bisa memperkirakan berapa ongkos
yang diperlukan dari berangkat sampai pulang kerumah lagi. Dari pertanyaan di
atas kita juga sudah tahu akan keadaan di gunung, tidak semua gunung itu mempunyai
sumber mata air bersih.
Dari pertanyaan dan jawaban di atas juga
kita bisa memperkirakan berapa tenda yang akan kita bawa, berapa banyak
persediaan makanan saat mendaki dan biasakan untuk makanan lebihkan setidaknya
untuk satu hari dari rencana pendakian, karena kita tidak tahu apa yang akan
terjadi pada kita saat di gunung.
https://g4d4adventure.wordpress.com/insiration/sebelum-mendaki-ingatlah-5w-1h/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar