Bagi
yang berkecimpung dalam dunia kupu-kupu pasti sangat mengenal Bangkara (Lantana camara). Jenis
tumbuhan ini merupakan tumbuhan favorit kupu-kupu, berbagai penelitian
kupu-kupu mendapatkan hasil bahwa bangkara
merupakan jenis sumber pakan utama kupu-kupu, ketika bunga bangkara melimpah, maka keberadaan kupu-kupu akan meningkat
pula.
Selain
sebagai sumber makanan kupu-kupu, secara ekologi bangkara juga diketahui mempunyai manfaat sebagai bahan
bioherbisida pra tumbuh untuk pengendalian gulma. Bioherbisida adalah suatu bahan
alami yang digunakan untuk mengendalikan
gulma, dan bersifat aman
karena mudah terdegradasi
dalam tanah sehingga tidak menimbulkan residu.
Bangkara digunakan sebagai
bioherbisida karena mengandung senyawa saponin, tanin, flavonoid, alkaloid dan fenolik. Senyawa
alelopati tersebut dapat menghambat aktivitas enzim-enzim yang melakukan
degradasi cadangan makanan dalam benih
sehingga energi biji
untuk tumbuh rendah (Mirnawati 2017).
Lantana camara memiliki beberapa nama di berbagai daerah. Orang Kaili menyebutnya bangkara, orang Jawa
menyebutnya tembelekan, orang Madura mengenalnya tamanjho dan orang Sunda menyebutnya
saliara, kembang satek.
Bangkara merupakan salah satu jenis tumbuhan yang tergolong dalam
famili Verbenaceae. Bangkara merupakan tumbuhan perdu yang tumbuh tegak dengan batang
berambut dan berduri, bercabang banyak, dengan tinggi antara 0,5-4 meter. Daunnya kasar, beraroma dengan tepi daun
bergerigi. Permukaan bagian atas daun
berambut banyak terasa kasar dan sedikit gatal, permukaan bawah daun berambut
jarang. Bunga mempunyai warna putih, merah muda, jingga dan kuning. Buah
berwarna hijau dan akan berwarna hitam mengkilap bila sudah matang.
Tumbuhan
ini berasal dari kawasan tropis Amerika Tengah dan Selatan dan telah menyebar
luas di Indonesia. Bangkara menyukai daerah panas terbuka yang terkena matahari
langsung atau agak ternaung. Umum
dijumpai pada dataran rendah sampai dengan ketinggian 1.700 mdpl.
Selain
mempunyai manfaat secara ekologi, bangkara
juga mempunyai manfaat dan khasiat untuk kesehatan. Tumbuhan ini diketahui mengandung berbagai
zat yang penting, daunnya mengandung lantadene A dan B, serta minyak
(Humulene), juga mengandung asam lantat,p-cymene, terpidenem, R caryophyllene,
a pinere, dan asam lantonalat. Bunga dan akarnya bersifat hemostatik. Akarnya pun memiliki sifat analgesik,
antitoksik, dan antipiretik.
Berikut
beberapa manfaat dan khasiat bangkara
untuk kesehatan:
Bagian daun
1.
Bermanfaat untuk mengatasi penyakit kulit seperti jamur kulit, radang
kulit, dan eksim.
2. Mengobati permasalahan tulang dan
sendi: menyembuhkan pegal linu, nyeri karena rematik, nyeri pinggang, nyeri
otot, dan keseleo.
3.
Mengobati bengkak, luka, dan memar.
Bagian kulit
Air rebusan kulit batang bangkara mampu meningkatkan kembali
nafsu makan.
Bagian bunga
1. Mengobati diare dan sakit perut
2. Menghentikan pendarahan
Bagian akar
Akarnya berkhasiat untuk pereda demam,
penawar racun dan penghilang nyeri.
Berbagai manfaat lainnya
Bangkara dapat
dimanfaatkan untuk mengobati penyakit pernapasan, seperti batuk, asma, batuk berdahak,
dan TBC. Bangkara dapat menyembuhkan kencing bernanah, keputihan, kencing
terlalu sering, sakit gigi, sakit kepala, dan bengkak pada kelenjar limfa.
Selain
berbagai manfaat tersebut, dalam keadaan darurat (survival) buah bangkara yang
telah masak dapat dijadikan makanan sementara, rasanya manis dan lumayan
nikmat.
(Acin)
Sumber acuan:
https://bibitbunga.com/khasiat-tanaman-tembelekan-sebagai-obat-berbagai-penyakit/
http://ksdae.menlhk.go.id/info/5483/saliara,-si-liar-obat-memar.html
Mirnawati, Ramdhanil P, I
Nengah S. 2017. Uji
efektivitas daun tahi ayam
(Lantana camara L.) sebagai
herbisida alami terhadap perkecambahan biji
Akasia Berduri (Acacia nilotica
(L.) Willd. Ex Delile). Natural Science : Journal
of Science and Technology. 6(2): 116-128.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar