Jumat, 24 Juli 2020

MENGENAL BERAGAM MANFAAT BANGKARA (LANTANA CAMARA)


Bagi yang berkecimpung dalam dunia kupu-kupu pasti sangat mengenal Bangkara (Lantana camara).  Jenis tumbuhan ini merupakan tumbuhan favorit kupu-kupu, berbagai penelitian kupu-kupu mendapatkan hasil bahwa bangkara merupakan jenis sumber pakan utama kupu-kupu, ketika bunga bangkara melimpah, maka keberadaan kupu-kupu akan meningkat pula. 
Selain sebagai sumber makanan kupu-kupu, secara ekologi bangkara juga diketahui mempunyai manfaat sebagai bahan bioherbisida pra tumbuh untuk pengendalian gulma. Bioherbisida adalah  suatu bahan  alami  yang digunakan untuk  mengendalikan  gulma,  dan  bersifat aman  karena  mudah  terdegradasi  dalam tanah  sehingga  tidak menimbulkan  residu.  Bangkara digunakan sebagai bioherbisida karena mengandung senyawa saponin, tanin, flavonoid, alkaloid dan fenolik.  Senyawa  alelopati  tersebut  dapat menghambat  aktivitas enzim-enzim yang melakukan degradasi cadangan  makanan dalam  benih  sehingga  energi  biji  untuk tumbuh rendah (Mirnawati 2017).

Lantana camara memiliki beberapa nama di berbagai daerah.  Orang Kaili menyebutnya bangkara, orang Jawa menyebutnya tembelekan, orang Madura mengenalnya tamanjho dan orang Sunda menyebutnya saliara, kembang satek.
Bangkara merupakan salah satu jenis tumbuhan yang tergolong dalam famili Verbenaceae.  Bangkara merupakan tumbuhan perdu yang tumbuh tegak dengan batang berambut dan berduri, bercabang banyak, dengan tinggi antara 0,5-4 meter.  Daunnya kasar, beraroma dengan tepi daun bergerigi.  Permukaan bagian atas daun berambut banyak terasa kasar dan sedikit gatal, permukaan bawah daun berambut jarang. Bunga mempunyai warna putih, merah muda, jingga dan kuning. Buah berwarna hijau dan akan berwarna hitam mengkilap bila sudah matang.
Tumbuhan ini berasal dari kawasan tropis Amerika Tengah dan Selatan dan telah menyebar luas di Indonesia.  Bangkara menyukai daerah panas terbuka yang terkena matahari langsung atau agak ternaung.  Umum dijumpai pada dataran rendah sampai dengan ketinggian 1.700 mdpl.
Selain mempunyai manfaat secara ekologi, bangkara juga mempunyai manfaat dan khasiat untuk kesehatan.  Tumbuhan ini diketahui mengandung berbagai zat yang penting, daunnya mengandung lantadene A dan B, serta minyak (Humulene), juga mengandung asam lantat,p-cymene, terpidenem, R caryophyllene, a pinere, dan asam lantonalat. Bunga dan akarnya bersifat hemostatik.  Akarnya pun memiliki sifat analgesik, antitoksik, dan antipiretik.
Berikut beberapa manfaat dan khasiat bangkara untuk kesehatan:
Bagian daun
1.   Bermanfaat untuk mengatasi penyakit kulit seperti jamur kulit, radang kulit, dan eksim.
2. Mengobati permasalahan tulang dan sendi: menyembuhkan pegal linu, nyeri karena rematik, nyeri pinggang, nyeri otot, dan keseleo.
3.  Mengobati bengkak, luka, dan memar.
Bagian kulit
Air rebusan kulit batang bangkara mampu meningkatkan kembali nafsu makan.
Bagian bunga
1. Mengobati diare dan sakit perut
2. Menghentikan pendarahan
Bagian akar
Akarnya berkhasiat untuk pereda demam, penawar racun dan penghilang nyeri.
Berbagai manfaat lainnya
Bangkara dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit pernapasan, seperti batuk, asma, batuk berdahak, dan TBC.  Bangkara dapat menyembuhkan kencing bernanah, keputihan, kencing terlalu sering, sakit gigi, sakit kepala, dan bengkak pada kelenjar limfa.
Selain berbagai manfaat tersebut, dalam keadaan darurat (survival) buah bangkara yang telah masak dapat dijadikan makanan sementara, rasanya manis dan lumayan nikmat.
(Acin)
Sumber acuan:
https://bibitbunga.com/khasiat-tanaman-tembelekan-sebagai-obat-berbagai-penyakit/
http://ksdae.menlhk.go.id/info/5483/saliara,-si-liar-obat-memar.html
Mirnawati, Ramdhanil  P, I  Nengah  S. 2017.  Uji  efektivitas  daun  tahi ayam  (Lantana  camara  L.) sebagai  herbisida  alami  terhadap perkecambahan  biji  Akasia Berduri  (Acacia  nilotica  (L.) Willd. Ex Delile). Natural Science :  Journal  of  Science  and Technology. 6(2): 116-128.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar