Siapa yang tak keberatan jika diajak ke
tempat yang seperti ini? Air terjun memiliki khas nya tersendiri untuk
dijadikan tempat rekreasi. Apalagi mendengar deru airnya yang jatuh dari
ketinggian. Air terjun yang bertempat di Kabupaten donggala ini belum terlalu
ramai pengunjung dan terlihat yang menjadi pengunjung dominan ditempat ini
ialah anak-anak. Entah sekedar bermain maupun ingin mandi.
Hal ini memiliki keuntungan tersendiri bagi
satwa disekitarnya, khususnya serangga. Jenis serangga yang mendominasi habitat
ini ialah kupu-kupu, sekelompok famili Papilionidea. Ada 3 jenis famili
Papilionidea yang penulis publish pada tulisan ini, yaitu:
Papilio (Achillides) peranthus insulicola Rothschild (male) |
Graphium sarpedon |
Papilio polytes |
Secara sederhana, kupu-kupu dibedakan dari
ngengat alias kupu-kupu malam berdasarkan waktu aktifnya dan ciri-ciri
fisiknya. Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (diurnal), sedangkan ngengat
kebanyakan aktif di waktu malam (nocturnal). Kupu-kupu beristirahat atau
hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan membentangkan
sayapnya. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah cemerlang (van Mastrigt
dan Rosariyanto, 2005).
Yola Nasril, rekan peneliti Marfel,
mengatakan, kupu-kupu adalah serangga berdarah dingin, yang membutuhkan udara
sejuk buat hidup. Ia juga membutuhkan cahaya matahari cukup buat perkembangan
hidup, dan menghangatkan tubuh mereka. Biasa, serangga ini banyak ditemukan di
hutan yang memiliki aliran air cukup banyak dan cahaya matahari cukup tinggi¹.
Salah satu keindahan kupu-kupu sebagaimana
sifat kupu-kupu yang hinggap di sebuah dahan yang tak akan pernah ada yang
patah sekecil apa pun dahan yang dihinggapinya².
Nah,
apakah kupu-kupu akan hanya sekedar hadir di habitat ini ataukah dapat
dimanfaatkan untuk menjadi edukasi sehingga populasi dan keberlangsungan
hidupnya tetap terjaga?
(Faaza)
Daftar
Rujukan:
² https://republika.co.id/berita/q9bttm440/belajar-dari-puasanya-kupukupu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar