Rabu, 08 Juli 2020

AIR TERJUN, APAKAH HANYA SEBAGAI TEMPAT REKREASI ATAU BISA MENJADI TEMPAT EDUKASI BAGI ANAK-ANAK?

Siapa yang tak keberatan jika diajak ke tempat yang seperti ini? Air terjun memiliki khas nya tersendiri untuk dijadikan tempat rekreasi. Apalagi mendengar deru airnya yang jatuh dari ketinggian. Air terjun yang bertempat di Kabupaten donggala ini belum terlalu ramai pengunjung dan terlihat yang menjadi pengunjung dominan ditempat ini ialah anak-anak. Entah sekedar bermain maupun ingin mandi.

Hal ini memiliki keuntungan tersendiri bagi satwa disekitarnya, khususnya serangga. Jenis serangga yang mendominasi habitat ini ialah kupu-kupu, sekelompok famili Papilionidea. Ada 3 jenis famili Papilionidea yang penulis publish pada tulisan ini, yaitu:
Papilio (Achillides) peranthus insulicola Rothschild (male)
Graphium sarpedon
Papilio polytes
Secara sederhana, kupu-kupu dibedakan dari ngengat alias kupu-kupu malam berdasarkan waktu aktifnya dan ciri-ciri fisiknya. Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (diurnal), sedangkan ngengat kebanyakan aktif di waktu malam (nocturnal). Kupu-kupu beristirahat atau hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah cemerlang (van Mastrigt dan Rosariyanto, 2005).
Yola Nasril, rekan peneliti Marfel, mengatakan, kupu-kupu adalah serangga berdarah dingin, yang membutuhkan udara sejuk buat hidup. Ia juga membutuhkan cahaya matahari cukup buat perkembangan hidup, dan menghangatkan tubuh mereka. Biasa, serangga ini banyak ditemukan di hutan yang memiliki aliran air cukup banyak dan cahaya matahari cukup tinggi¹.
Salah satu keindahan kupu-kupu sebagaimana sifat kupu-kupu yang hinggap di sebuah dahan yang tak akan pernah ada yang patah sekecil apa pun dahan yang dihinggapinya².
     Nah, apakah kupu-kupu akan hanya sekedar hadir di habitat ini ataukah dapat dimanfaatkan untuk menjadi edukasi sehingga populasi dan keberlangsungan hidupnya tetap terjaga?
(Faaza)
Daftar Rujukan:
² https://republika.co.id/berita/q9bttm440/belajar-dari-puasanya-kupukupu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar