Minggu, 16 September 2018

PANDUAN KUPU KUPU DI KAMPUS UNIVERSITAS TADULAKO


Indonesia memiliki jumlah jenis kupu-kupu yang tinggi, diperkirakan mencapai 2.500 spesies. 35% lebih dari jenis kupu-kupu yang ada di Indonesia merupakan jenis kupu-kupu endemik, angka tersebut menjadikan Indonesia urutan nomor satu dalam jumlah jenis kupu-kupu endemik.
Seperti halnya pada kelompok organisme lain, kekayaan kupu-kupu lebih banyak ditemukan di daerah dataran rendah.  Daerah dimana laju konversi lahan sangat tinggi, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kelestarian kupu-kupu bersama jenis hayati lainnya.
Pulau Sulawesi termasuk di dalamnya Lembah Palu yang berada di dataran rendah diduga mempunyai potensi jenis kupu-kupu endemik.  Guna untuk menjaga kelestarian kupu-kupu maka perlu dilakukan berbagai penelitian untuk mengekplorasi potensi serta dapat dijadikan dasar untuk melakukan aksi konservasi.  Hingga saat ini penelitian mengenai kupu-kupu masih sangat kurang, dan kurang diminati.  Salah satu faktor sehingga kurang diminatinya penelitian dibidang kupu-kupu disebabkan oleh kerumitan identifikasinya akibat kurangnya buku panduan lapangan yang ditulis para ahli kupu kupu sebagai alat bantu identifikasi di lapangan.  Kondisi tersebut sangat disayangkan mengingat di Indonesia kupu-kupu merupakan jenis yang paling rentan terhadap kepunahan lokal selain kunang-kunang.
Guna mengisi kekosongan kurangnya panduan lapangan kupu-kupu, organisasi Rimbawan Pencinta Alam (Rimpala) Gagas telah melakukan riset dan mengidentifikasi kupu-kupu di Kampus Universitas Tadulako (merupakan salah satu kawasan yang dijadikan habitat kupu-kupu di daerah dataran rendah) sebagai langkah awal untuk melakukan penelitian diberbagai habitat kupu-kupu di Sulawesi Tengah.  Out put dari penelitian dan riset yang telah dilakukan salah satunya dalam bentuk buku panduan lapangan.

Buku Panduan Kupu kupu di Kampus Universitas Tadulako
Buku panduan ini disusun berdasarkan pengamatan di beberapa lokasi di dalam kampus UN-TAD, yaitu Fakultas Kehutanan, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, Herbarium, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, FKIP, Fakultas Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, Fakultas MIPA, Pembibitan dan PKM. Lokasi dipilih berdasarkan perwakilan dari beberapa lokasi yang berada di lo-kasi pengamatan.
(Rimpala Gagas).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar