Indonesia memiliki jumlah jenis kupu-kupu yang
tinggi, diperkirakan mencapai 2.500 spesies. 35% lebih dari jenis kupu-kupu
yang ada di Indonesia merupakan jenis kupu-kupu endemik, angka tersebut
menjadikan Indonesia urutan nomor satu dalam jumlah jenis kupu-kupu endemik.
Seperti halnya pada kelompok organisme
lain, kekayaan kupu-kupu lebih banyak ditemukan di daerah dataran rendah. Daerah dimana laju konversi lahan sangat
tinggi, yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi
kelestarian kupu-kupu bersama jenis hayati lainnya.
Pulau Sulawesi termasuk di dalamnya Lembah
Palu yang berada di dataran rendah diduga mempunyai potensi jenis kupu-kupu
endemik. Guna untuk menjaga kelestarian
kupu-kupu maka perlu dilakukan berbagai penelitian untuk mengekplorasi potensi
serta dapat dijadikan dasar untuk melakukan aksi konservasi. Hingga saat ini penelitian mengenai kupu-kupu
masih sangat kurang, dan kurang diminati.
Salah satu faktor sehingga kurang diminatinya penelitian dibidang kupu-kupu
disebabkan oleh kerumitan identifikasinya akibat kurangnya buku panduan
lapangan yang ditulis para ahli kupu kupu sebagai alat bantu identifikasi di lapangan. Kondisi tersebut sangat disayangkan mengingat
di Indonesia kupu-kupu merupakan jenis yang paling rentan terhadap kepunahan
lokal selain kunang-kunang.
Guna mengisi kekosongan kurangnya panduan
lapangan kupu-kupu, organisasi Rimbawan Pencinta Alam (Rimpala) Gagas telah
melakukan riset dan mengidentifikasi kupu-kupu di Kampus Universitas Tadulako (merupakan
salah satu kawasan yang dijadikan habitat kupu-kupu di daerah dataran rendah) sebagai
langkah awal untuk melakukan penelitian diberbagai habitat kupu-kupu di
Sulawesi Tengah. Out put dari penelitian dan riset yang telah dilakukan salah satunya
dalam bentuk buku panduan lapangan.
Buku Panduan Kupu kupu di Kampus Universitas Tadulako |
Buku panduan ini disusun berdasarkan
pengamatan di beberapa lokasi di dalam kampus UN-TAD, yaitu Fakultas Kehutanan,
Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, Herbarium, Fakultas Hukum, Fakultas
Ekonomi, FKIP, Fakultas Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, Fakultas
MIPA, Pembibitan dan PKM. Lokasi dipilih berdasarkan perwakilan dari beberapa
lokasi yang berada di lo-kasi pengamatan.
(Rimpala
Gagas).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar