Wabah covid 19 yang terjadi sejak tahun 2020 hingga saat ini telah menyebabkan banyak perubahan pada semua aspek kehidupan di bumi. Untuk mengurangi resiko penularan covid 19 yang semakin melonjak pihak Taman Nasional Lore Lindu melakukan pembatasan pengunjung yang datang berlibur di kawasan Taman Nasional Lore Lindu khususnya di objek wisata Telaga Tambing. Wabah covid 19 yang tak kunjung berakhir yang menyebabkan pembatasan masuk di objek wisata Telaga Tambing makin diperparah dengan kejadian penyerangan terhadap masyarakat yang mengakibatkan terjatuhnya korban jiwa sebanyak 4 orang di Desa Lembantongoa Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi pada hari Jumat tanggal 27 November 2020. Menyikapi hal tersebut, pihak Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu mengambil keputusan dengan menutup sementara aktifitas pelayanan pengunjung ke kawasan Taman Nasional Lore Lindu sejak tanggal 30 November 2020 hingga adanya pemberitahuan selanjutnya.
Letak
objek wisata telaga tambing yang begitu strategis memungkinkan siapa saja yang
melewati jalan trans Palu – Napu dapat singgah berwisata atau hanya sekedar
beristirahat sembari menikmati sejuknya alam.
Pada hari rabu tanggal 17 Februari 2021 penulis berkunjung ke Telaga
Tambing mengantar teman dari Manado yang ingin melihat keindahan Telaga
Tambing, namun Telaga Tambing masih ditutup untuk umum, sehingga hanya bisa
mengambil foto di depan gerbang Telaga Tambing, sambil menunggu teman mengambil
gambar, penulis menyempatkan diri untuk mengeksplorasi vegetasi di sekitar
gerbang, untuk melihat jenis-jenis fauna yang bisa dijumpai. Mengingat waktu telah mendekati waktu magrib,
penulis hanya beberapa jenis kupu-kupu yang dijumpai, dari beberapa jenis
penulis fokus pada satu jenis kupu- kupu dengan nama latin udara camenae euphon
yang bernasib malang.
Kupu-kupu
tersebut ditemukan dalam kondisi mengapung di atas genangan air dan lebih
memprihatinkan lagi genangan air tersebut hasil dari sampah plastik yang dibuang
sembarang tepat di depan gerbang masuk objek wisata Telaga Tambing. Pada saat ditemukan di genangan air kupu-kupu
berjumlah dua individu jantan dan betina. Mungkin hal tersebut merupakan contoh
kesetiaan sepasang kupu-kupu untuk hidup semati bersama.
Jenis
kupu-kupu yang ditemukan tersebut termasuk dalam keluarga Lycaenidae yang
merupakan keluarga terbesar kedua dari kelompok kupu-kupu. Jenis kupu-kupu
sangat menyukai semak belukar untuk beraktifitas seperti makan dan lainnya
(Risman).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar