Minggu, 07 Maret 2021

BERTEMU ULAR HITAM. PERTANDA?

 

Desa Bulili merupakan salah satu Desa yang berada di Wilayah Kecamatan Nokilalaki Kabupaten Sigi yang berbatasan langsung dengan wilayah administrasi taman nasional lore lindu. Masyarakat di Desa Bulili terfokus di bidang pertanian dan perkebunan yang merupakan potensi unggulan. Komoditas kakao, jagung, singkong, kemiri dan tanaman hortikultura sangat dominan didukung oleh lahan yang subur, iklim yang baik serta kemampuan petani dalam bidang pertanian yang memadai.

Saat ini komoditas kakao tidak produktif lagi menghasilkan buah sehingga masyarakat pemilik kebun lebih mengandalkan kemiri dalam pemenuhan kebutuhan perekonomian keluarga. Kemiri yang telah menghasilkan buah yang siap panen akan berjatuhan dengan sendirinya yang kemudian dikumpulkan oleh sang pemilik kebun.

Ketika sedang mengumpulkan buah kemiri yang berserakan disekitar pohonnya, pemilik kebun sekaligus penulis bersama rekan yang juga anggota Rimpala Gagas (Syarif) dikejutkan dengan seekor ular di salah satu ranting pohon kemiri. Karena penasaran akan jenis ular tersebut maka rekan penulis (Syarif) berusaha untuk menangkap ular tersebut dengan menggunakan ranting pohon sebagai tongkat agar terhindar dari gigitan ular tersebut. Usaha untuk menangkap ular tersebut akhirnya gagal karena merasa terancam sehingga ular tersebut melebarkan kepalanya menyerupai sendok. Melihat reaksi ular ketika terancam dapat dipastikan bahwa jenis ular tersebut adalah kobra. Ular dengan corak atau warna tubuh yang hitam legam ini masyarakat lokal menyebutnya dengan ular hitam.

Untuk mengetahui jenis suatu satwa pasti akan membutuhkan identifikasi secara morfologi dan anatomi namun ular yang ditemukan tidak dapat ditangkap dan dilakukan identifikasi secara detail sehingga menyulitkan dalam menentukan jenisnya. Terdapat dua dugaan mengenai jenis ular tersebut, apakah jenis kobra atau king kobra..?

Ular hitam (dilingkari merah) dalam posisi siaga terhadap ancaman

Besar kemungkinan jenis ular tersebut berasal dari genus Naja, yaitu jenis kobra. Berbeda halnya dengan king kobra dengan genus Ophiophagus dan satu-satunya spesies dari genus ini. Ular kobra dan king kobra berasal dari genus yang berbeda namun  masyarakat lokal lebih kenal dengan sebutan kobra. Ciri-ciri yang mencolok dari ular yang ditemukan memiliki panjang tubuh sekitar 1,5 meter, warna hitam yang mendominasi dan memiliki corak atau warna putih dengan bintik keabu-abuan disekitar leher. Hal yang paling mendasar untuk menentukan jenis ular tersebut adalah ular kobra yakni pada saat hendak ditangkap ular tersebut mengembangkan lehernya menyerupai sendok, hal itu terjadi apabila merasa terganggu dan terancam dari predator bahkan manusia.

Uniknnya, terdapat mitos yang beredar mengenai ular kobra atau masyarakat lokal menyebutnya ular hitam. Masyarakat lokal menyakini bahwa barangsiapa yang bertemu ular hitam atau kobra yang kemudian melukai bahkan membunuh ular tersebut maka akan mengalami sakit bahkan kematian. Hal tersebut menjadi penyebab ular kobra menjadi disakralkan sehingga masyarakat takut atas kehadiran ular ini. 

(Risman)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar