Survival adalah suatu kondisi dimana
Survivor (orang yang melakukan tindakan bertahan hidup) berada pada keadaan
darurat oleh suatu sebab. Pengertian survival sebenarnya sangat luas sekali,
tidak hanya terjadi di gunung atau di hutan saja, dan juga tidak tergantung dengan lamanya waktu
yang mungkin diperlukan oleh survivor untuk terus bertahan hidup.
Dalam keadaan /kondidsi darurat kesiapan
mental dan fisik merupakan kunci utama untuk keberhasilan atau berhasil
tidaknnya survivor dapat bertahan hidup, pada tahapan ini survivor dihadapkan
pada dua pilihan yaitu : bertahan hidup atau mati !
Musuh utama survivor adalah perasaan panik,
sering sekali terjadi suatu peristiwa yang seharusnya bisa dihindari malah
berakhir dengan kematian, jika seseorang tersesat di gunung tanpa pengetahuan
lengkap tentang teknik hidup di alam terbuka, maka besar kemungkinan ia akan
membabi buta karena panik sehingga terjepit pada situasi yang kritis yang dapat
membuatnya tewas. Survival adalah kondisi yang memerlukan ‘’kekuatan jiwa’’
hidup survivor tergantung pada dirinya sendiri, dalam hal ini bukan dalam
artian mengenyampingkan Tuhan, karena kemauan yang besar untuk tetap hidup dan
mendorong survivor bertindak dengan
tenang dan sabar supaya dapat keluar dari kemelut yang dialaminya. Pada
kondisis survival, survivor akan dihadapkan pada kondisi-kondisi stres antara
lain : ketakutan dan kecemasan, panas dan dingin, kehausan dan kelaparan, sakit
dan kelelahan, kejenuhan dan kesepian serta kurang tidur.
Kaidah-kaidah dalam
keadaan survival
Dapatkah survivor mengatasi semua itu..?
Ya, Harus !!!
Delapan
hal dibawah ini yang akan menolong seseorang dalam usahanya untuk mengatasi
keadaan survival agar tetap bertahan hidup dialam bebas :
1. Pelajari kesanggupan diri sendiri agar dapat
bertahan hidup dengan sikap yang optimis.
2. Persiapkan diri untuk menghadapai tantangan
dengan menerapkan semaksimal mungkin pengetahuan tentang tehnik survival. Dan
buatlah prioritasnya.
3. Tentukan tujuan – tujuan tertentu. Misalnya :
menentukan tujuan dan menyiapkan peralatan yang akan digunakan.
4. Hematlah makanan dan minuman yang ada atau
apapun yang mungkin akan terpakai nanti.
5. Kontrol rasa takut dan panik dengan
keyakinan yang bulat akan keluar dari situasi itu dengan selamat.
6. Mengharapkan bantuan datang, atau berusaha
untuk keluar sendiri dari situasi itu, tetapi persiapan mental dan fisik untuk
menghadapi bahaya lain yang mungkin akan timbul.
7. Usahakan tetap mancari kesibukan agar dapat
membunuh rasa sepi dan takut.
8. Jangan berteriak teriak jika tidak perlu
Tindakan Paling
Utama Dalam Kondisi Survival
Seperti yang telah kita bahas diatas bahwa
keadaan survival dapat terjadi dimana saja baik di laut, padang pasir dan
gunung hutan, tentu saja prioritas satu
sama lain akan berbeda, untuk keperluan gunung hutan maka hal utama yang harus
dilakukan adalah :
1. Tindakan P3K, bila mendapat cedera apapun
bentuknya.
Ini merupakan tindakan mutlak yang harus
menjadi prioritas utama dan harus didahulukan oleh survivor bila mendapat
cedera, apapun bentuknnya. Sebab, bisa
terjadi yang tadinnya luka kecil dan tidak berbahaya kemudian menjadi malapetaka, misalnnya luka kecil
terkena duri menjadi infeksi dan akhirnnya menjadi lebih parah.
2. Menyiapkan perlengkapan untuk membuat
sinyal – sinyal darurat.
Sinyal darurat ini harus dilakukan oleh
survivor untuk menarik perhatian orang atau regu penolong yang akan mencarinya.
Sinyal-sinyal itu bisa dibuat dan dilakukan dengan sedarhana yaitu :
Suara, di gunung hutan isyarat bunyi –
bunyian sangat efektif dipergunakan contohnya bunyi dari peluit yang bisa
terdengar dari jarak yang cukup jauh, selain itu juga teriakan, namun tindakan
ini harus disesuikan dengan situasi dan kondisi, dalam hal ini apakah ada orang
atau tim pencari yang akan mendengar teriakan suara anda atau tidak, atau
apabila anda telah melihat tim pencari dan tim pencari tidak melihat anda maka
lakukanlah teriakan.
Cahaya,
ditempat terbuka pantulan kaca atau benda mengkilat lainnya dapat mencapai
jarak yang cukup jauh. Selagi matahari bersinar cerah, pantulkan dimana
diperkirakan terdapat danyak orang, secara periodik ulangi pantulan itu agar
dapat terlihat oleh orang lain dan menarik perhatiannya.
Asap, untuk memperoleh asap berwarna putih, bakarlah kayu atau ranting
dengan jumlah banyak, setelah bara apinya banyak siramkan air dengan secara
teratur keatas bara itu, dengan cepat asap warna putih akan terbentuk. Selain
dengan cara itu, diatas bara-bara itu taburkan daun-daun yang masih hijau dalam
jumlah yang cukup terbakarnya daun yang masih hijau akan menghasilkan asap yang
putih.
Simbol
/ tanda, buatlah tanda tanda yang bisa memuhahkan tin pencari, ini bisa
dilakukan ditempat terbuka dengan menggunakan tanda atau simbol bisa berupa
kalimat yang dibuat besar misalnya menyusun kata dari ranting / batu dan
gunakan kalimat “TOLONG”, “SOS” atau “HELP”. Atau gunakan tanda dari kain atau
baju yang berwarna mencolok dan pasang dekat dengan camp anda.
Prinsip Dasar
Survival
Dalam keadaan darurat menpertahankan hidup
dialam bebas ada beberapa hal yang wajib diperhatikan oleh survivor, antara
lain :
A. Air
Air adalah substansi dasar kehidupan, semua
benda bisa dikatakan tergantung pada air dan semua yang hidup mengandung air.
Tanpa air rata-rata orang hanya mampu bertahan 3 hari walaupun mempunyai
makanan yang cukup, tetapi dengan air manusia akan mampu bertahan selama kurang
lebih tiga minggu walaupun tanpa makanan. Jadi jangan sia – siakan air apabila
anda ingin bertahan lebih lama, carilah sumber-sumber air disekitar anda untuk
cadangan.
Rata – rata orang akan kehilangan air 2-3
liter per hari, bahkan jika ia istirahat yang hilang dalam tubuhnya sekitar 1
liter setiap hari, kehilangan cairan melaui pernapasan penguapan dari kulit,
mencret dan kencing sehingga keseimbangan cairan dalam tubuh terganggu, untuk
itu harus diganti dengan cairan yang ada diluar tubuh.
Bagaimana cara
menghemat air ?
a. Banyak beristirahat atau bekerja
dengan santai.
b.
Jangan merokok.
c.
Berlindunglah ditempat yang tidak panas atau tidak langsung terkena sinar
matahari.
d.
Hemat makan atau jangan terlalu banyak makan.
e.
Jangan minum alkohol / minuman keras yang mengandung alkohol, karena cairan
dalam organ-organ tubuh akan teresap dan menghancurkanya.
f.
Jangan banyak bicara dan bernafaslah melaui hidung.
Bagaimana mencari
air ?
Pertama – tama carilah di dasar lembah, secara
alami air akan mengalir ke dasar lembah. Apabila tidak ada air disana carilah
tumbuhan yang berwarna hijau dan galilah dibawahnya sehingga terbentuk kubangan
dan dari situ akan terdapat air dan
secara perlahan masukan air ketempat air.
Air hujan adalah sumber air yang bisa
diharapkan banyak menolong, bisa dikumpulkan dengan ponco, plastik atau kain
bersih yang diletakan di tempat yang bersih dan apabila tidak ada perlengkapan
itu galilah tanah sehingga berbentuk kubangan untuk menampung air hujan.
Cara sederhana lagi bila hujan tidak turun
ikatlah kain bersih disekitar lutut, bila melaui vegetasi yang rapat dan
mengandung titik-titik air, air yang teresap oleh kain bisa diperas kemudian.
Atau
cara lain bila dan biasannya dilakukan
yaitu dengan cara :
Kondensasi /
Penguapan
Cara ini sederhana dan dapat dilakukakan
pada jenis pohon apa saja yang mempunyai daun lebat, caranya adalah membungkus ujung-ujung daun dengan plastik,
dan akan diperoleh air karena proses kondensasi / penguapan dengan. Untuk mendapatkan air yang banyak lakukan
cara ini mulai dari sore hari sampai pagi
Solar still
Buatlah lubang sedalam 45 cm dan luas
permukaan 1m², tutuplah dengan lembaran plastik tindih dengan batu – batu
disekelilingnya setelah itu bagian lubang diberi penampung air. Lembaran
plastik akan mengendor bila bagian atasnya, persis diatas penampung air diberi
batu, oleh karana proser kondensasi, air akan terkumpul didalam penampung air,
jika panas matahari cukup banyak, dalam waktu 24 jam dapat diperoleh setengah
liter air suling.
PERHATIAN ..!
Apabila menemukan sumber air yang
tergenang, air harus direbus terlebih dahulu sebalum diminum atau diseterilkan
dengan cara meneteskan tiga tetes yodium tincture kedalam sumber air. Biarkan
kurang lebih tiga puluh menit sebelum
diminum dan cara ini juga diterapkan pada air yang berasal dari galian.
Air dari tumbuhan
– Kantong semar merupakan tumbuhan penampung
air yang banyak terdapat di hutan.
–
Keluarga dari tumbuhan pisang juga menampung air, air hujan ditampung disela
-sela daunnya.
–
Tumbuhan merambat, tumbuhan ini banyak mengandung air di batangnya tapi hati
-hati getahnya bisa menyebabkan iritasi kulit, usahakan jangan menghisap
langsung dari batangnya tunggu sampai air menetes.
– Bambu, terutama bagian bawahnya menyimpan
banyak air.
Binatang sebagai
petunjuk air.
– Mamalia memrlukan air untuk menyusui, ikuti
jejaknya bila menuruni bukit.
– Burung pemakan biji-bijian juga jarang jauh
dari sumber air mereka minum menjelang pagi dan sore, jika mereka terbang lurus
rendah berarti menuju sumber air, jika terbangnya banyak hingap di pohon
berarti mereka kembali dari sumber air.
B. Bivoack (BIVAK)
Ini sangat diperlukan untuk berteduh atau
berlindung dari tiupan angin dan hujan juga tempat beristirahat dan melepaskan
rasa lelah dan menjaga kehangatan tubuh. Bivoac dapat dibuat dengan bermacan –
macam cara dan bahan, dapat menggunakan ponco atau hanya dedaunan dan
ranting saja yang terdapat di hutan.
Syarat yang baik mendirikan bivoac antar
lain :
– Kering, atau bila hujan tidak tergenang dan
dialiri air.
– Jauh dari sarang tawon.
– Jauh dari lintasan binatang.
– Dekat dengan sumber air
– Tidak berada bi bawah pohon yang sendirian
atau paling tinggi, dan pohon berdaun jarum.
Bivoack buatan
Bivoack alami
Bila tidak ada sama sekali material untuk
membuat bivoack cobalah cari sebuah cekungan tebing untuk berlindung dari
tiupan angin atau hujan, bila cekungan itu masih tertiup angin ketika duduk,
lebih baik punggung menghadap keluar dan tutupi dengan ransel atau apa saja
yang bisa dijadikan penghalang untuk melindungi badan dari tiupan angin atau
hujan.
C. Api
Salah satu faktor utama dalam keadaan
survival yaitu api, api dapat berfungsi sebagai pelindung dari rasa dingin,
keperluan memasak juga pelindung dari binatang buas. Apabila kita membawa korek api maka sumber
api mudah didapatkan, tetapi bila tidak membawa atau api maka seorang survivor
harus bisa membuat sumber api yang alami, adapun tehnik membuat api dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
–
Lensa / kaca pembesar, ini bisa dilakukan apabila ada sinar matahari, caranya
kumpulkan kertas atau serutan kayu yang kering, kemudian arahkan titik cahaya
yang dihasilkan oleh kaca pembesar kearah tumpukan kertas atau serutan kayu dan
tunggu sampai terdapat apinya.
–
Busur gurdi, prinsip dasarnya dari cara ini adalah api dihasilkan dari gesekan
kayu yang diputar, bisa dilakukan dengan tangan atau memakai alat bantuan,
namun kayu yang dipakai harus kering.
– Batu api, cara ini bisa dilakukan dengan
mengesekan dua batu api dan sediakan serutan kayu yang mudah terbakar, namun cara ini kadang sulit karena sulit
mendapatkan batu nya.
D. Track
Dalam keadaan tersesat ada dua pilihan yang
harus diputuskan oleh seorang survivor yaitu dinamis (bergerak mencari jalan
keluar ) dan statis (cenderung diam dan menunggu tim penolong). Apabila
survivor memilih untuk bergerak /dinamis maka banyak hal yang harus
diperhatikan apabila ia tidak membawa perlengkapan navigasi seperti GPS, peta,
kompas.
Seperti yang sudah dibahas diatas hal
terpenting dalam keadaan survival adalah kekuatan mental dan bisa menguasai
atau mengetahui kemampuan diri sendiri, dan kenalilah lingkungan sekitar dengan
seksama, banyak kejadian survivor khususnya digunung hutan yang bergerak dan
merasa kembali ketempat semula, itu disebabkan karena tipe vegetasi yang
dianggap sama atau tidak menguasai petunjuk arah.
Ada beberapa hal yang bisa membantu menentukan arah :
– Terbit dan terbenamnya matahari.
– Arah lumut pada batang pohon, biasanya lumut akan tumbuh pada batang pohon, bagian
yang berwarna hijau segar menunjukan arah timur dan hijau kekuningan menunjukan
arah barat.
– Pohon yang merambat lilitan pertama selalu
mengarah ke selatan.
– Jejak binatang mamalia biasanya selalu
mengikuti sinar matahari.
Selain hal diatas, apabila survivor dinamis
dan menemukan sungai, jangan pernah mengikuti sungai terlalu dekat karena akan
banyak lembah walaupun akhirnnya sungai akan bermuara ke desa – desa sekitar
hutan, apabila memilih mengikuti arus sungai berjalanlah disekitar pingir
sungai yang diangap aman.
Cari tempat tempat yang tinggi, bisa
mendaki bukit /gunung yang mampu di jangkau atau naik ke atas pohon karena dari
arah yang tinggi bisa melihat lebih luas kesegala arah.
E. Trap
Dengan kata lain trap adalah jebakan atau
secara pengertiannya trap adalah teknik untuk menjebak binatang buruan dalam
keadaan darurat, namun kegiatan ini memerlukan ketelitian dan kesabaran, serta
akan lebih baik apabila mempunyai pengetahuan yang baik tentang hewan maka akan
memudahkan dalam menjebaknya, pengetahuan itu dapat berupa tentang kebiasaan,
tingkah laku, makananya, keberadaan dan tempat – tempat dimana dapat ditemukan
suatu jenis hewan.
Bererapa pedoman untuk mencari dan
menemukan hewan buruan adaah jejak lintasan, bekas makanan, bekas kotoran,
gusuran di tanah, bau dan suara serta sarang dan lobang. Kunci dari
keberhasilan mendapat hewan buruan adalah ketelitian dan kesabaran untuk
mencarinnya, hewan kecil dan besar merupakan sumber protein dan lemak yang
memadai.
Ada beberapa cara untuk menjebak hewan
dihutan diantaranya :
1.
Jerat, ini biasanya umum dilakukan untuk menjebak hewan darat, namun ini agak
sedikit sulit apalagi baru pertama melakukannya.
2.
Lubang, jebakan yang mudah dibuat hanya dengan menggali lubang di tanah
hanya tinggal disesuaikan dengan jalur
lintasannya.
3.
Untuk membuat jebakan tidak hanya terpaku pada tehnik diatas, bisa sesuaikan
dengan metrial yang ada dan kembangkan cara untuk menjebaknya.
Zoology Botani
Praktis
Didalam hutan berbagai macam hewan dan
tumbuhan dapat dimakan untuk menghasilkan energi untuk melakukan aktivitas
dalam dalam mempertahankan hidup, dan yang harus diingat jangan memakan jenis
tumbuhan dalam jumlah yang banyak, makanlah sedikit demi sedikit untuk
menghindari keracunan dan menyesuaikan dengan pencernaan dalam tubuh. Jangan
berasumsi bahwa burung, mamlia dan serangga memakan suatu jenis tumbuhan, maka
tumbuhan tersebut bisa juga dimakan oleh manusia, Bangsa kera merupakan
indikasi yang baik, bahwa suatu jenis tumbuhan dapat dikonsumsi oleh manusia,
tetapi tidak semuanya terjamin aman.
Tes terlebih dahulu tumbuhan yang dirasa
asing dan usahakan mencobanya dengan baik artinya dengan jumlah yang tidak
terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit, jika ragu ragu buang saja, atau jika
telah terlanjur ditelan dan keracunan netralisirkan dengan air hangat dan jika
diduga semakin parah muntahkan dengan cara mencolok anak tekak dengan ujung
jari atau bisa dengan memakan arang agar racun dapat dihisap dan dimuntahkan.
Ada beberapa prosedur untuk mentes apakah
tumbuhan dapat atau tidak dimakan
– Amati buah-buahan atau daun yang akan
dimakan apakah dimakan cacing, ulat atau kotor.
– Bila tercium bau menyengat lebih baik
dibuang
– Oleskan getah tumbuhan pada kulit tunggu
beberapa waktu apabila terjadi iritasi buang saja.
– Jika tidak ada reaksi pada kulit lanjutkan
mencicipi dengan ujng bibir, sudut bibir, ujung lidah dan bawah lidah.
– Bila tidak ada reaksi, kemutlah sedikit dan tunggu hingga beberapa menit.
–
Telanlah sedikit dan tunggu selama 5 jam, dan selama itu jangan minum dan makan
yang lain.
– Apabila tidak ada reaksi berarti tumbuhan
tersebut dapat dimakan dengan aman.
Secara garis besar tumbuhan di hutan dibagi
atas :
1. Daun-daunan dan batang atau tangkai
tumbuhan muda biasannya berwarna lebih hijau dan lembut, tumbuhan yang lebih
tua biasanya lebih pahit dan kasar, pilihlah tumbuhan yang lebih muda.
2. Akar–akaran dan umbi-umbian, pilihlah
tumbuhan yang lebih besar, terutama tanaman yang merambat, galilah siapa tahu
ada umbi atau akar yang bisa dimakan setelah dicoba terlebih dahulu.
3. Buah-buahan dan kacang-kacangan, carilah
buah yang lembut, tidak bergetah banyak, berwarna mencolok, sama halnya dengan
kacang.
4. Biji-bijian atau padi–padian, hati hati
apabila menemukan padi-padian yang pembungkus padinya mengandung serbuk hitam
atau yang lainnya, itu bisa jadi racun yang mematikan.
5.
Jamur-jamuran, memang banyak jamur yang bisa dimakan tetapi sangat sulit
mengidentifikasi antara yang beracun dan tidak, memang ada bebrapa pedoman
tetapi cukup sulit lebih baik dihindari saja.
Semua hewan dapat dijadikan sebagai sumber
makanan, bahkan bangsa cacing sekalipun dan serangga asalkan dikumpulkan dan
menjadi banyak, ini akan menguntungkan, dan hanya butuh sedikit keterampilan
untuk memperoleh hewan ini. Yang lebih sulit adalah memburu dan menjebak.
Secara garis besar hewan dapat dikelompokan dalam beberapa golongan antara lain: mamalia (hewan menyusui), reptil (hewan
melata), burung, serangga, dan hewan lunak.
Safety Procedure
Merupakan standar baku mengenai keselamatan
yang harus dimiliki oleh individu, regu atau kelompok bahkan institusi, yang
berkaitan dengan suatu kegiatan yang akan dilakukan. Safety procedure meliputi
standar sikap, kemampuan dan peralatan.
Apabila seorang survivor mengetahui tentang teknik hidup alam terbuka,
maka akan memudahkan membantu dalam keadaan tersesat atau survival. Dalam
keadaan survival sesuatu hal atau barang yang kecil bisa sangat berharga. Contohnya perlengkapan survival kit dan
medical kit akan sangat terpakai dalam keadaan survival.
Adapun peralatan yang ada dalam survival
kit meliputi: Korek api, geretan, lilin,
batu api, kaca pembesar, jarum dan benang, mata kail, senur dantimah, kompas
kecil, lampu beta, kawat halus 60 – 90 cm, gergaji pleksibel, pisau lipat,
balon tiup,batrai kecil, dan lain lain yang dianggap perlu.
Dan medical kit standar meliputi: Obat-obatan
pribadi yang biasa dan cocok digunakan, anti biotik, obat malaria, tabel
sterilisasi air, parasetamol (penahan rasa
sakit ), oralit, plester dan obat-obatan luar yang kemasannya kecil.
Usahakan survival kit dan medical kit tidak
mudah pecah dan masuk air. Namun yang
penting apabila anda akan bepergian ke suatu tempat pakailah alat-alat yang
standar dengan keadaan tempat tersebut, hal itu bisa mencegah terjadinya hal-hal
yang tidak diinginkan .
Apabila anda tertarik melakukan kegiatan
alam terbuka maka pelajari dan pahami pedoman untuk kegiatan tersebut.
INGAT..!
Yang
pertama menolong dalam keadaan ini adalah diri sendiri, jangan pernah berharap
menggantungkan nasib kepada orang lain..
sumber:
tncberau
https://agusryansyah.wordpress.com/2011/01/24/jungle-survival/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar