Senin, 01 Juli 2019

JUNGLE SURVIVAL


Survival adalah suatu kondisi dimana Survivor (orang yang melakukan tindakan bertahan hidup) berada pada keadaan darurat oleh suatu sebab. Pengertian survival sebenarnya sangat luas sekali, tidak hanya terjadi di gunung atau di hutan saja, dan  juga tidak tergantung dengan lamanya waktu yang mungkin diperlukan oleh survivor untuk terus bertahan hidup.
Dalam keadaan /kondidsi darurat kesiapan mental dan fisik merupakan kunci utama untuk keberhasilan atau berhasil tidaknnya survivor dapat bertahan hidup, pada tahapan ini survivor dihadapkan pada dua pilihan yaitu : bertahan hidup atau mati !
Musuh utama survivor adalah perasaan panik, sering sekali terjadi suatu peristiwa yang seharusnya bisa dihindari malah berakhir dengan kematian, jika seseorang tersesat di gunung tanpa pengetahuan lengkap tentang teknik hidup di alam terbuka, maka besar kemungkinan ia akan membabi buta karena panik sehingga terjepit pada situasi yang kritis yang dapat membuatnya tewas. Survival adalah kondisi yang memerlukan ‘’kekuatan jiwa’’ hidup survivor tergantung pada dirinya sendiri, dalam hal ini bukan dalam artian mengenyampingkan Tuhan, karena kemauan yang besar untuk tetap hidup dan mendorong survivor  bertindak dengan tenang dan sabar supaya dapat keluar dari kemelut yang dialaminya. Pada kondisis survival, survivor akan dihadapkan pada kondisi-kondisi stres antara lain : ketakutan dan kecemasan, panas dan dingin, kehausan dan kelaparan, sakit dan kelelahan, kejenuhan dan kesepian serta kurang tidur.

Kaidah-kaidah dalam keadaan survival
Dapatkah survivor mengatasi semua itu..? Ya, Harus !!!
Delapan hal dibawah ini yang akan menolong seseorang dalam usahanya untuk mengatasi keadaan survival agar tetap bertahan hidup dialam bebas :
1.    Pelajari kesanggupan diri sendiri agar dapat bertahan hidup dengan sikap yang optimis.
2.    Persiapkan diri untuk menghadapai tantangan dengan menerapkan semaksimal mungkin pengetahuan tentang tehnik survival. Dan buatlah prioritasnya.
3.  Tentukan tujuan – tujuan tertentu. Misalnya : menentukan tujuan dan menyiapkan peralatan yang akan digunakan.
4.   Hematlah makanan dan minuman yang ada atau apapun  yang mungkin akan terpakai nanti.
5.   Kontrol rasa takut dan panik dengan keyakinan yang bulat akan keluar dari situasi itu dengan selamat.
6.    Mengharapkan bantuan datang, atau berusaha untuk keluar sendiri dari situasi itu, tetapi persiapan mental dan fisik untuk menghadapi bahaya lain yang mungkin akan timbul.
7.    Usahakan tetap mancari kesibukan agar dapat membunuh rasa sepi dan takut.
8.    Jangan berteriak teriak jika tidak perlu
Tindakan Paling Utama Dalam Kondisi Survival
Seperti yang telah kita bahas diatas bahwa keadaan survival dapat terjadi dimana saja baik di laut, padang pasir dan gunung hutan,  tentu saja prioritas satu sama lain akan berbeda, untuk keperluan gunung hutan maka hal utama yang harus dilakukan adalah :
1.    Tindakan P3K, bila mendapat cedera apapun bentuknya.
Ini merupakan tindakan mutlak yang harus menjadi prioritas utama dan harus didahulukan oleh survivor bila mendapat cedera, apapun bentuknnya.  Sebab, bisa terjadi yang tadinnya luka kecil dan tidak berbahaya kemudian  menjadi malapetaka, misalnnya luka kecil terkena duri menjadi infeksi dan akhirnnya menjadi lebih parah.
2.    Menyiapkan perlengkapan untuk membuat sinyal – sinyal darurat.
Sinyal darurat ini harus dilakukan oleh survivor untuk menarik perhatian orang atau regu penolong yang akan mencarinya. Sinyal-sinyal itu bisa dibuat dan dilakukan dengan sedarhana yaitu :
Suara, di gunung hutan isyarat bunyi – bunyian sangat efektif dipergunakan contohnya bunyi dari peluit yang bisa terdengar dari jarak yang cukup jauh, selain itu juga teriakan, namun tindakan ini harus disesuikan dengan situasi dan kondisi, dalam hal ini apakah ada orang atau tim pencari yang akan mendengar teriakan suara anda atau tidak, atau apabila anda telah melihat tim pencari dan tim pencari tidak melihat anda maka lakukanlah teriakan.
Cahaya, ditempat terbuka pantulan kaca atau benda mengkilat lainnya dapat mencapai jarak yang cukup jauh. Selagi matahari bersinar cerah, pantulkan dimana diperkirakan terdapat danyak orang, secara periodik ulangi pantulan itu agar dapat terlihat oleh orang lain dan menarik perhatiannya.
Asap, untuk memperoleh asap  berwarna putih, bakarlah kayu atau ranting dengan jumlah banyak, setelah bara apinya banyak siramkan air dengan secara teratur keatas bara itu, dengan cepat asap warna putih akan terbentuk. Selain dengan cara itu, diatas bara-bara itu taburkan daun-daun yang masih hijau dalam jumlah yang cukup terbakarnya daun yang masih hijau akan menghasilkan asap yang putih.
Simbol / tanda, buatlah tanda tanda yang bisa memuhahkan tin pencari, ini bisa dilakukan ditempat terbuka dengan menggunakan tanda atau simbol bisa berupa kalimat yang dibuat besar misalnya menyusun kata dari ranting / batu dan gunakan kalimat “TOLONG”, “SOS” atau “HELP”. Atau gunakan tanda dari kain atau baju yang berwarna mencolok dan pasang dekat dengan camp anda.
Prinsip Dasar Survival
Dalam keadaan darurat menpertahankan hidup dialam bebas ada beberapa hal yang wajib diperhatikan oleh survivor, antara lain :
A.  Air
Air adalah substansi dasar kehidupan, semua benda bisa dikatakan tergantung pada air dan semua yang hidup mengandung air. Tanpa air rata-rata orang hanya mampu bertahan 3 hari walaupun mempunyai makanan yang cukup, tetapi dengan air manusia akan mampu bertahan selama kurang lebih tiga minggu walaupun tanpa makanan. Jadi jangan sia – siakan air apabila anda ingin bertahan lebih lama, carilah sumber-sumber air disekitar anda untuk cadangan.
Rata – rata orang akan kehilangan air 2-3 liter per hari, bahkan jika ia istirahat yang hilang dalam tubuhnya sekitar 1 liter setiap hari, kehilangan cairan melaui pernapasan penguapan dari kulit, mencret dan kencing sehingga keseimbangan cairan dalam tubuh terganggu, untuk itu harus diganti dengan cairan yang ada diluar tubuh.
Bagaimana cara menghemat air ?
a. Banyak beristirahat atau bekerja dengan santai.
b. Jangan merokok.
c. Berlindunglah ditempat yang tidak panas atau tidak langsung terkena sinar matahari.
d. Hemat makan atau jangan terlalu banyak makan.
e. Jangan minum alkohol / minuman keras yang mengandung alkohol, karena cairan dalam organ-organ tubuh akan teresap dan menghancurkanya.
f. Jangan banyak bicara dan bernafaslah melaui hidung.
Bagaimana mencari air ?
Pertama – tama carilah di dasar lembah, secara alami air akan mengalir ke dasar lembah. Apabila tidak ada air disana carilah tumbuhan yang berwarna hijau dan galilah dibawahnya sehingga terbentuk kubangan dan dari situ akan terdapat air  dan secara perlahan masukan air ketempat air.
Air hujan adalah sumber air yang bisa diharapkan banyak menolong, bisa dikumpulkan dengan ponco, plastik atau kain bersih yang diletakan di tempat yang bersih dan apabila tidak ada perlengkapan itu galilah tanah sehingga berbentuk kubangan untuk menampung air hujan.
Cara sederhana lagi bila hujan tidak turun ikatlah kain bersih disekitar lutut, bila melaui vegetasi yang rapat dan mengandung titik-titik air, air yang teresap oleh kain bisa diperas kemudian.
Atau cara lain bila dan biasannya dilakukan  yaitu dengan cara :
Kondensasi / Penguapan
Cara ini sederhana dan dapat dilakukakan pada jenis pohon apa saja yang mempunyai daun lebat,  caranya adalah  membungkus ujung-ujung daun dengan plastik, dan akan diperoleh air karena proses kondensasi / penguapan dengan.  Untuk mendapatkan air yang banyak lakukan cara ini mulai dari sore hari sampai pagi
Solar still
Buatlah lubang sedalam 45 cm dan luas permukaan 1m², tutuplah dengan lembaran plastik tindih dengan batu – batu disekelilingnya setelah itu bagian lubang diberi penampung air. Lembaran plastik akan mengendor bila bagian atasnya, persis diatas penampung air diberi batu, oleh karana proser kondensasi, air akan terkumpul didalam penampung air, jika panas matahari cukup banyak, dalam waktu 24 jam dapat diperoleh setengah liter air suling.
PERHATIAN ..!
Apabila menemukan sumber air yang tergenang, air harus direbus terlebih dahulu sebalum diminum atau diseterilkan dengan cara meneteskan tiga tetes yodium tincture kedalam sumber air. Biarkan kurang lebih tiga puluh menit  sebelum diminum dan cara ini juga diterapkan pada air yang berasal dari galian.
Air dari tumbuhan
  Kantong semar merupakan tumbuhan penampung air yang banyak terdapat di hutan.
– Keluarga dari tumbuhan pisang juga menampung air, air hujan ditampung disela -sela daunnya.
– Tumbuhan merambat, tumbuhan ini banyak mengandung air di batangnya tapi hati -hati getahnya bisa menyebabkan iritasi kulit, usahakan jangan menghisap langsung dari batangnya tunggu sampai air menetes.
  Bambu, terutama bagian bawahnya menyimpan banyak air.
Binatang sebagai petunjuk air.
   Mamalia memrlukan air untuk menyusui, ikuti jejaknya bila menuruni bukit.
  Burung pemakan biji-bijian juga jarang jauh dari sumber air mereka minum menjelang pagi dan sore, jika mereka terbang lurus rendah berarti menuju sumber air, jika terbangnya banyak hingap di pohon berarti mereka kembali dari sumber air.
B.        Bivoack (BIVAK)
Ini sangat diperlukan untuk berteduh atau berlindung dari tiupan angin dan hujan juga tempat beristirahat dan melepaskan rasa lelah dan menjaga kehangatan tubuh. Bivoac dapat dibuat dengan bermacan – macam cara dan bahan, dapat menggunakan ponco atau hanya dedaunan dan ranting  saja yang terdapat di hutan.
Syarat yang baik mendirikan bivoac antar lain :
  Kering, atau bila hujan tidak tergenang dan dialiri air.
  Jauh dari sarang tawon.
  Jauh dari lintasan binatang.
  Dekat dengan sumber air
  Tidak berada bi bawah pohon yang sendirian atau paling tinggi, dan pohon berdaun jarum.
Bivoack buatan Bivoack alami
Bila tidak ada sama sekali material untuk membuat bivoack cobalah cari sebuah cekungan tebing untuk berlindung dari tiupan angin atau hujan, bila cekungan itu masih tertiup angin ketika duduk, lebih baik punggung menghadap keluar dan tutupi dengan ransel atau apa saja yang bisa dijadikan penghalang untuk melindungi badan dari tiupan angin atau hujan.
C.   Api
Salah satu faktor utama dalam keadaan survival yaitu api, api dapat berfungsi sebagai pelindung dari rasa dingin, keperluan memasak juga pelindung dari binatang buas.  Apabila kita membawa korek api maka sumber api mudah didapatkan, tetapi bila tidak membawa atau api maka seorang survivor harus bisa membuat sumber api yang alami, adapun tehnik membuat api dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
– Lensa / kaca pembesar, ini bisa dilakukan apabila ada sinar matahari, caranya kumpulkan kertas atau serutan kayu yang kering, kemudian arahkan titik cahaya yang dihasilkan oleh kaca pembesar kearah tumpukan kertas atau serutan kayu dan tunggu sampai terdapat apinya.
– Busur gurdi, prinsip dasarnya dari cara ini adalah api dihasilkan dari gesekan kayu yang diputar, bisa dilakukan dengan tangan atau memakai alat bantuan, namun kayu yang dipakai harus kering.
  Batu api, cara ini bisa dilakukan dengan mengesekan dua batu api dan sediakan serutan kayu yang mudah terbakar,  namun cara ini kadang sulit karena sulit mendapatkan batu nya.
D.  Track
Dalam keadaan tersesat ada dua pilihan yang harus diputuskan oleh seorang survivor yaitu dinamis (bergerak mencari jalan keluar ) dan statis (cenderung diam dan menunggu tim penolong). Apabila survivor memilih untuk bergerak /dinamis maka banyak hal yang harus diperhatikan apabila ia tidak membawa perlengkapan navigasi seperti GPS, peta, kompas.
Seperti yang sudah dibahas diatas hal terpenting dalam keadaan survival adalah kekuatan mental dan bisa menguasai atau mengetahui kemampuan diri sendiri, dan kenalilah lingkungan sekitar dengan seksama, banyak kejadian survivor khususnya digunung hutan yang bergerak dan merasa kembali ketempat semula, itu disebabkan karena tipe vegetasi yang dianggap sama atau tidak menguasai petunjuk arah.
Ada beberapa hal yang bisa membantu  menentukan arah :
   Terbit dan terbenamnya matahari.
   Arah lumut pada batang pohon, biasanya  lumut akan tumbuh pada batang pohon, bagian yang berwarna hijau segar menunjukan arah timur dan hijau kekuningan menunjukan arah barat.
   Pohon yang merambat lilitan pertama selalu mengarah ke selatan.
   Jejak binatang mamalia biasanya selalu mengikuti sinar matahari.
Selain hal diatas, apabila survivor dinamis dan menemukan sungai, jangan pernah mengikuti sungai terlalu dekat karena akan banyak lembah walaupun akhirnnya sungai akan bermuara ke desa – desa sekitar hutan, apabila memilih mengikuti arus sungai berjalanlah disekitar pingir sungai yang diangap aman.
Cari tempat tempat yang tinggi, bisa mendaki bukit /gunung yang mampu di jangkau atau naik ke atas pohon karena dari arah yang tinggi bisa melihat lebih luas kesegala arah.
E.   Trap
Dengan kata lain trap adalah jebakan atau secara pengertiannya trap adalah teknik untuk menjebak binatang buruan dalam keadaan darurat, namun kegiatan ini memerlukan ketelitian dan kesabaran, serta akan lebih baik apabila mempunyai pengetahuan yang baik tentang hewan maka akan memudahkan dalam menjebaknya, pengetahuan itu dapat berupa tentang kebiasaan, tingkah laku, makananya, keberadaan dan tempat – tempat dimana dapat ditemukan suatu jenis hewan.
Bererapa pedoman untuk mencari dan menemukan hewan buruan adaah jejak lintasan, bekas makanan, bekas kotoran, gusuran di tanah, bau dan suara serta sarang dan lobang. Kunci dari keberhasilan mendapat hewan buruan adalah ketelitian dan kesabaran untuk mencarinnya, hewan kecil dan besar merupakan sumber protein dan lemak yang memadai.
Ada beberapa cara untuk menjebak hewan dihutan diantaranya :
1. Jerat, ini biasanya umum dilakukan untuk menjebak hewan darat, namun ini agak sedikit sulit apalagi baru pertama melakukannya.
2. Lubang, jebakan yang mudah dibuat hanya dengan menggali lubang di tanah hanya  tinggal disesuaikan dengan jalur lintasannya.
3. Untuk membuat jebakan tidak hanya terpaku pada tehnik diatas, bisa sesuaikan dengan metrial yang ada dan kembangkan cara untuk menjebaknya.
Zoology Botani Praktis
Didalam hutan berbagai macam hewan dan tumbuhan dapat dimakan untuk menghasilkan energi untuk melakukan aktivitas dalam dalam mempertahankan hidup, dan yang harus diingat jangan memakan jenis tumbuhan dalam jumlah yang banyak, makanlah sedikit demi sedikit untuk menghindari keracunan dan menyesuaikan dengan pencernaan dalam tubuh. Jangan berasumsi bahwa burung, mamlia dan serangga memakan suatu jenis tumbuhan, maka tumbuhan tersebut bisa juga dimakan oleh manusia, Bangsa kera merupakan indikasi yang baik, bahwa suatu jenis tumbuhan dapat dikonsumsi oleh manusia, tetapi tidak semuanya terjamin aman.
Tes terlebih dahulu tumbuhan yang dirasa asing dan usahakan mencobanya dengan baik artinya dengan jumlah yang tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit, jika ragu ragu buang saja, atau jika telah terlanjur ditelan dan keracunan netralisirkan dengan air hangat dan jika diduga semakin parah muntahkan dengan cara mencolok anak tekak dengan ujung jari atau bisa dengan memakan arang agar racun dapat dihisap dan dimuntahkan.
Ada beberapa prosedur untuk mentes apakah tumbuhan dapat atau tidak dimakan
   Amati buah-buahan atau daun yang akan dimakan apakah dimakan cacing, ulat atau kotor.
   Bila tercium bau menyengat lebih baik dibuang
  Oleskan getah tumbuhan pada kulit tunggu beberapa waktu apabila terjadi iritasi buang saja.
  Jika tidak ada reaksi pada kulit lanjutkan mencicipi dengan ujng bibir, sudut bibir, ujung lidah dan bawah lidah.
  Bila tidak ada reaksi, kemutlah  sedikit dan tunggu hingga beberapa menit.
– Telanlah sedikit dan tunggu selama 5 jam, dan selama itu jangan minum dan makan yang lain.
  Apabila tidak ada reaksi berarti tumbuhan tersebut dapat dimakan dengan aman.
Secara garis besar tumbuhan di hutan dibagi atas :
1.    Daun-daunan dan batang atau tangkai tumbuhan muda biasannya berwarna lebih hijau dan lembut, tumbuhan yang lebih tua biasanya lebih pahit dan kasar, pilihlah tumbuhan yang lebih muda.
2.    Akar–akaran dan umbi-umbian, pilihlah tumbuhan yang lebih besar, terutama tanaman yang merambat, galilah siapa tahu ada umbi atau akar yang bisa dimakan setelah dicoba terlebih dahulu.
3.    Buah-buahan dan kacang-kacangan, carilah buah yang lembut, tidak bergetah banyak, berwarna mencolok, sama halnya dengan kacang.
4.    Biji-bijian atau padi–padian, hati hati apabila menemukan padi-padian yang pembungkus padinya mengandung serbuk hitam atau yang lainnya, itu bisa jadi racun yang mematikan.
5. Jamur-jamuran, memang banyak jamur yang bisa dimakan tetapi sangat sulit mengidentifikasi antara yang beracun dan tidak, memang ada bebrapa pedoman tetapi cukup sulit lebih baik dihindari saja.
Semua hewan dapat dijadikan sebagai sumber makanan, bahkan bangsa cacing sekalipun dan serangga asalkan dikumpulkan dan menjadi banyak, ini akan menguntungkan, dan hanya butuh sedikit keterampilan untuk memperoleh hewan ini. Yang lebih sulit adalah memburu dan menjebak. Secara garis besar hewan dapat dikelompokan dalam beberapa golongan antara lain:  mamalia (hewan menyusui), reptil (hewan melata), burung, serangga, dan hewan lunak.
Safety Procedure
Merupakan standar baku mengenai keselamatan yang harus dimiliki oleh individu, regu atau kelompok bahkan institusi, yang berkaitan dengan suatu kegiatan yang akan dilakukan. Safety procedure meliputi standar sikap, kemampuan dan peralatan.  Apabila seorang survivor mengetahui tentang teknik hidup alam terbuka, maka akan memudahkan membantu dalam keadaan tersesat atau survival. Dalam keadaan survival sesuatu hal atau barang yang kecil bisa sangat berharga.  Contohnya perlengkapan survival kit dan medical kit akan sangat terpakai dalam keadaan survival.  
Adapun peralatan yang ada dalam survival kit meliputi:  Korek api, geretan, lilin, batu api, kaca pembesar, jarum dan benang, mata kail, senur dantimah, kompas kecil, lampu beta, kawat halus 60 – 90 cm, gergaji pleksibel, pisau lipat, balon tiup,batrai kecil, dan lain lain yang dianggap perlu.
Dan medical kit standar meliputi: Obat-obatan pribadi yang biasa dan cocok digunakan, anti biotik, obat malaria, tabel sterilisasi air, parasetamol  (penahan rasa sakit ), oralit, plester dan obat-obatan luar yang kemasannya kecil.
Usahakan survival kit dan medical kit tidak mudah pecah dan masuk air.  Namun yang penting apabila anda akan bepergian ke suatu tempat pakailah alat-alat yang standar dengan keadaan tempat tersebut, hal itu bisa mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan .
Apabila anda tertarik melakukan kegiatan alam terbuka maka pelajari dan pahami pedoman untuk kegiatan tersebut.
INGAT..!
Yang pertama menolong dalam keadaan ini adalah diri sendiri, jangan pernah berharap menggantungkan nasib kepada orang lain..
sumber: tncberau
https://agusryansyah.wordpress.com/2011/01/24/jungle-survival/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar